Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi disolusi tablet fenobarbital yang diformulasikan menggunakan dua jenis bahan penghancur, yaitu AC-DI-SOL (croscarmellose sodium) dan Polyplasdone-XL (crospovidone). Tablet dibuat melalui metode granulasi basah dengan konsentrasi bahan penghancur yang sama (2% w/w) untuk kedua kelompok. Pengujian disolusi dilakukan menggunakan alat disolusi tipe II (paddle method) pada media dapar fosfat pH 7,4 dengan suhu 37 ± 0,5°C dan kecepatan pengadukan 50 rpm.

Setiap sampel diambil pada interval waktu tertentu (5, 10, 15, 30, dan 60 menit), kemudian dianalisis kandungan fenobarbitalnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 240 nm. Efisiensi disolusi dihitung dengan mengintegrasikan kurva profil disolusi hingga waktu tertentu untuk menilai kemampuan pelepasan obat dari tablet.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet fenobarbital dengan bahan penghancur Polyplasdone-XL memiliki efisiensi disolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tablet yang menggunakan AC-DI-SOL. Pada menit ke-30, tablet dengan Polyplasdone-XL telah melepaskan 85% obat, sementara tablet dengan AC-DI-SOL hanya melepaskan sekitar 75%. Selisih ini semakin signifikan pada waktu disolusi 60 menit.

Profil disolusi menunjukkan pelepasan obat yang lebih cepat pada tablet dengan Polyplasdone-XL. Hal ini disebabkan oleh sifat superdisintegrant Polyplasdone-XL yang dapat menyerap air lebih cepat dan menghasilkan daya ekspansi yang lebih besar dibandingkan AC-DI-SOL.

Diskusi

Hasil ini menunjukkan bahwa Polyplasdone-XL lebih efisien dalam meningkatkan disolusi tablet fenobarbital. Sifat hidrofilik dan kemampuan swelling yang tinggi dari Polyplasdone-XL memungkinkannya mempercepat proses penghancuran tablet dan pelepasan obat. Sementara itu, AC-DI-SOL cenderung memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap air, sehingga pelepasan obatnya lebih lambat.

Dalam formulasi tablet fenobarbital, efisiensi disolusi yang lebih tinggi dapat meningkatkan bioavailabilitas obat, khususnya untuk pasien dengan gangguan absorpsi. Namun, pemilihan bahan penghancur harus tetap memperhatikan faktor lain seperti biaya produksi dan stabilitas formula.

Implikasi Farmasi

Penelitian ini memberikan wawasan penting dalam pengembangan formulasi tablet, khususnya untuk meningkatkan efisiensi disolusi. Polyplasdone-XL dapat menjadi pilihan bahan penghancur yang lebih unggul untuk obat dengan kelarutan rendah seperti fenobarbital. Hal ini memungkinkan pelepasan obat lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan efektivitas terapi.

Namun, penggunaan Polyplasdone-XL juga harus dipertimbangkan dalam konteks biaya produksi. Meskipun lebih efisien, bahan ini memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan AC-DI-SOL. Oleh karena itu, pengembang formulasi harus mempertimbangkan keseimbangan antara efektivitas dan efisiensi biaya.

Interaksi Obat

Profil disolusi yang lebih cepat dengan Polyplasdone-XL dapat memengaruhi waktu pelepasan obat ketika digunakan bersamaan dengan agen farmakologis lain. Fenobarbital yang dilepaskan lebih cepat mungkin meningkatkan risiko interaksi obat pada pasien yang menggunakan terapi polifarmasi, khususnya obat yang dimetabolisme oleh enzim hati (CYP450).

Selain itu, interaksi bahan penghancur dengan eksipien lain dalam formula juga perlu diperhatikan. Polyplasdone-XL, misalnya, mungkin memengaruhi stabilitas formula jika digunakan dalam konsentrasi tinggi.

Pengaruh Kesehatan

Efisiensi disolusi yang lebih tinggi pada tablet fenobarbital dengan Polyplasdone-XL dapat memberikan manfaat klinis signifikan, terutama pada pasien yang membutuhkan onset kerja obat lebih cepat, seperti pada gangguan kejang. Namun, pelepasan obat yang terlalu cepat juga dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti sedasi yang berlebihan pada pasien dengan sensitivitas tinggi.

Di sisi lain, penggunaan AC-DI-SOL, meskipun lebih lambat dalam pelepasan obat, dapat memberikan keuntungan pada kondisi yang membutuhkan pelepasan obat yang lebih terkontrol. Oleh karena itu, pemilihan bahan penghancur perlu disesuaikan dengan kondisi klinis pasien.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa tablet fenobarbital dengan Polyplasdone-XL sebagai bahan penghancur memiliki efisiensi disolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan AC-DI-SOL. Perbedaan ini disebabkan oleh sifat fisiko-kimia Polyplasdone-XL yang lebih efektif dalam menyerap air dan mempercepat penghancuran tablet.

Hasil ini menunjukkan pentingnya pemilihan bahan penghancur yang tepat dalam formulasi tablet untuk meningkatkan bioavailabilitas obat. Namun, aspek lain seperti stabilitas formula, biaya produksi, dan potensi interaksi obat juga harus dipertimbangkan.

Rekomendasi

  1. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek Polyplasdone-XL pada stabilitas tablet selama penyimpanan jangka panjang.
  2. Uji bioavailabilitas in vivo perlu dilakukan untuk memastikan efisiensi disolusi yang tinggi berdampak langsung pada peningkatan efektivitas terapi.
  3. Pengembangan formula menggunakan Polyplasdone-XL perlu mempertimbangkan optimasi konsentrasi untuk mencapai efisiensi yang seimbang dengan biaya produksi.
  4. Apoteker perlu memberikan edukasi kepada pasien terkait kemungkinan onset kerja yang lebih cepat dari tablet fenobarbital yang diformulasikan dengan Polyplasdone-XL, terutama bagi pasien dengan risiko efek samping yang tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Hubungi Kami